Jumat, 12 November 2010

5 Ciri Rekan Kerja Pengancam Karir

Dunia kerja dikatakan kejam adalah benar adanya, banyak karakter berkumpul menjadi satu demi kepentingan pribadi masing-masing yang tak lain adalah uang dan kekuasaan. Demi kedua hal itu banyak orang rela berbuat hal gila dan terkadang kejam. Salah satunya adalah memanipulasi.

Manipulasi adalah hal yang cukup kejam dan sering dilakukan orang-orang demi mendapatkan apa yang diinginkan. Dan tak memungkiri bahwa di sekitar Anda ada rekan yang hobbynya adalah memanipulasi orang lain. Bagaimana sih ciri mereka?
1. Menjilat dan memuji Anda: siapa sangka di balik pujian ada maksud lain, yaitu supaya Anda melakukan apa yang diinginkan. Tipe ini sering kita temui terutama mereka yang mengejar jabatan semata. Mereka akan berbuat apa saja, memuji atasan hingga ke ujung dunia agar mereka selalu diperhatikan dan diberi kenaikan jabatan. Tak jarang pujian tersebut dipermanis dengan bumbu-bumbu gosip yang menyudutkan dan menjelek-jelekan rekan lainnya. Jadi berhati-hati jika Anda mendapat pujian di kantor, apakah itu tulus atau tidak Anda bisa kok merasakannya.
2. Membuat Anda merasa bersalah: tipe yang ini selalu berusaha membuat Anda merasa telah melakukan kesalahan. Ia akan ngomel panjang lebar soal pekerjaan Anda, kemudian berpura-pura membenarkannya padahal pekerjaan Anda sudah baik. Adu argumentasi sering ia lakukan, namun ia akan terus menekan dan membuat Anda merasa kalah.
3. Permainan kata: mereka suka bersilat lidah dan memutar balikkan kata-kata. Mereka akan berkata a dan kemudian mengubahnya menjadi b tanpa ada rasa bersalah. Seringkali ini menjadi fitnah yang akan menyebar, karena Anda dianggap tak bisa dipercaya. Bagaikan ditusuk dari belakang, rekan yang ini akan membuat Anda kebingungan dengan apa yang dikatakannya. Lain di bibir lain di hati, yah begitulah, lebih baik Anda berhati-hati saja.
4. Pura-pura lupa: yang satu ini juga tak jarang kita temui. Mereka cenderung pura-pura lupa soal apa yang pernah dikatakan, dan kemudian kembali pada taktik memutar balikkan fakta. Teknik merekam juga sebaiknya Anda gunakan jika bertemu dengan orang semacam ini, apalagi jika Anda merasa Anda akan dilibatkan pada masalah yang besar. Rekam semua pembicaraan Anda dan dia. Siapa tahu bisa jadi bukti yang menyelamatkan Anda.
5. Berbohong dan membual: ok, ini adalah ciri yang terakhir dan paling menyebalkan, karena mereka akan berbohong dan membual demi kepercayaan kita pada mereka. Hati-hati dengan mulut manis mereka ya.

Source:

Bangkit dari kubur

GAMBARAN KEHIDUPAN MANUSIA SETELAH MATI

Sahabat Ma'adz bin Jabal bertanya kepada Rasulullah, "Ya Rasulullah...terangkan kepadaku
tentang makna firman Allah "ketika ditiup sangkakala, lalu kamu datang berkelompok-kelompok".
Lalu menangislah Rasulullah SAW. Cucuran air matanya membasahi pakaiannya. Engkau telah
menanyakan sesuatu yang dahsyat. Umatku akan dibangkitkan pada hari kiamat dalam 12
kelompok-kelompok tabiat.
• Kelompok pertama : Dibangkitkan tanpa kaki dan tangan, seraya terdengar suara dari sisiNya,
"Mereka adalah orang-orang yang mengganggu tetangganya. Maka inilah ganjarannya dan
nerakalah tempatnya".

• Kelompok kedua : Dibangkitkan dalam bentuk babi, seraya terdengar suara dari sisiNya,
"Inilah balasan bagi orang-orang yang bermalas-malasan melakukan sholat dan nerakalah
tempatnya".

• Kelompok ketiga : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan perutnya besar menggunung
yang dipenuhi ular dan kalajengking, seraya terdengar suara dari sisiNya, "Inilah ganjaran
orang-orang yang menahan zakat dan nerakalah tempatnya".

• Kelompok keempat : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan darah mengalir dari mulut,
seraya terdengar suara dari sisiNya, "Inilah ganjaran bagi orang-orang yang berdusta dalam
perkara jual beli dan nerakalah tempatnya".

• Kelompok kelima : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan bau busuk, lebih busuk dari
bau bangkai. seraya terdengar suara dari sisiNya, "inilah ganjaran bagi orang-orang yang
melakukan maksiat (perbuatan yang tidak sesuai dengan syariat islam) secara sembunyi
karena takut terlihat orang tapi tidak takut dari pengawasan Allah dan nerakalah tempatnya".

• Kelompok keenam : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan terputus lehernya, seraya
terdengar suara dari sisiNya, "Inilah ganjaran bagi orang-orang yang memberikan kesaksian
palsu dan nerakalah tempatnya".

• Kelompok ketujuh : Dibangkitkan dari kuburnya tanpa memiliki lidah dan dari mulutnya keluar
darah dan nanah. Seraya terdengar suara dari sisiNya, "inilah ganjaran bagi orang-orang yang
tidak mau memberikan kesaksian dan nerakalah tempatnya".

• Kelompok kedelapan : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan tertunduk dan kedua
kakinya berada diatas kepala, seraya terdengar suara dari sisiNya, "inilah ganjaran bagi orangorang
yang suka melakukan zina dan terlanjur mati sebelum bertobat dan nerakalah
tempatnya".

• Kelompok kesembilan : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan berwajah hitam dan
matanya biru serta perutnya penuh api, seraya terdengar suara dari sisiNya, "Inilah ganjaran
bagi orang-orang yang memakan harta dan merampas hak anak-anak yatim secara zalim dan
nerakalah tempatnya".

• Kelompok kesepuluh : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan sakit kusta dan sopak,
seraya terdengar suara dari sisiNya, "Inilah ganjaran bagi orang-orang yang mendurhakai
orang tuanya dan nerakalah tempatnya".

• Kelompok kesebelas : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan buta hati, buta mata.
Giginya seperti tanduk kerbau. Bibir dan lidahnya bergelantungan mencapai dada, perut dan
paha. Dan dari perutnya keluar kotoran. Seraya terdengar suara dari sisiNya, "Inilah ganjaran
bagi orang-orang yang meminum khamr (yang memabukan/alkohol) dan nerakalah
tempatnya".

• Kelompok kedua belas : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan wajah bercahaya, seperti
bulan purnama. Melewati Shirath Al-Mustaqim secepat kilat menyambar angin. Seraya
terdengar suara dari sisiNya "Mereka adalah orang-orang yang melakukan amal sholeh
kebajikan. Menjauhi segala kemaksiatan. Rajin memenuhi panggilan sholat dan mati setelah
bertobat. Maka ganjaran mereka adalah Pengampunan, Rahmat, dan Ridho serta Surga dari
ALLAH SWT".

"Ya Alllah,,, masukanlah hambaMU ini ke dalam golongan orang-orang yang selalu beriman
kepadaMu ya Allah,,, jauhkan panas api neraka dari kami ya Allah....."

(Sumber : Artikel Islami, 14 Mei 2006 - 22:57)

Ciri Wanita Yang Berselingkuh Di antaranya:


1. Dia tak mengkritik Anda lagi
Tak seperti biasanya, si dia yang selalu mengkritik Anda mulai dari kebiasaan atau cara berpenampilan buruk saat Anda berpakaian, kini lebih cuek dan tidak peduli dengan penampilan Anda. Bahkan yang terparah ialah si dia sudah tak lagi memedulikan kehadiran Anda dalam hidupnya.

2. Tercium aroma parfum pria lain
Cara lain mengenali tanda perselingkuhan ialah saat berdekatan dengan si dia tercium aroma parfum pria lain di tubuhnya.
Dengan terkuaknya tanda-tanda ini tak menutup kemungkinan si dia telah meluangkan waktu luangnya bersama pria lain hingga meninggalkan aroma parfum di tubuhnya.

3. Bekerja lebih lama dari biasanya
Untuk menggagalkan jadwal kencan dengan Anda, si dia sering berdalih harus menyelesaikan pekerjaan kantor di rumah. Padahal dia ingin bebas menghabiskan hari libur dengan selingkuhannya.
Bahkan untuk menghabiskan waktu bersama kekasih gelapnya, si dia lebih sering pulang larut malam dengan alasan lembur.

4. Salah panggil nama
Nama suami Prasteyo dipangggil 'Pah lu loyo'
Untuk membuktikan hal itu, Anda dapat melihat buku agendanya atau panggilan terakhir di telepon Genggamnya.

5. Enggan Diusik
Sangat menikmati kesendirian, maka kebersamaan dengan pasangan berangsur berkurang.

6. Tidak Fokus
Pembicaraan cenderung tidak fokus dan acap melenceng dari topik, berakibat jawaban-jawaban menjadi kurang tepat.

7. Cepat Marah
Pertanyaan dinilai sebagai interogasi dan diliputi rasa dicurigai sehingga yang timbul kemarahan yang tidak jelas arahnya.

8. Sering Lupa
Janji makan siang atau malam hingga jadwal olahraga bersama cenderung terlewatkan. Yang lebih mengejutkan, lupa ulang tahun perkawinan.

9. Malas Bicara
Seperti merahasiakan beberapa kegiatan karena tak ingin diusik bahkan diketahui sehingga mulai jarang bercerita.


Kalau sikap pasangan wanita mulai menunjukkan tanda-tanda berubah, hati-hatilah. Jangan-jangan ia telah berselingkuh.

Source:

Lailatul Qadar Bagaimana Mendapatkannya


Lailatul Qodr adalah salah satu malam pada Bulan Ramadhan yang memiliki keutamaan yang sangat besar. Lalu bagaimana cara mendapatkan keutamaan tersebut?
Pertama: Imani adanya dan keutamaannya sesuai berita yang shohih yang sampai kepada kita. Dengan mengimaninya saja akan mendapatkan pahala, disamping itu juga dapat memotivasi kita untuk lebih bersemangat.
Lailatul Qadar merupakan malam yang sangat indah, penuh ketenangan, kesejahteraan, keselamatan, kedamaian dan keberkahan.
Menurut para ulama, Lailatul Qadar bisa berarti Malam Kemuliaan. Bisa juga dinamakan demikian karena pada malam tersebut turun kitab yang mulia, turun rahmat dan turun malaikat yang mulia.
ِإِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (١) “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.
Lailatul Qadar juga bisa berarti malam yang penuh sesak karena ketika itu banyak malaikat turun ke dunia. Pada malam inilah, banyak para malaikat yang turun ke bumi, termasuk malaikat yang paling utama yaitu Jibril -’alaihissalaam-.
تَنَزَّلُ الْمَلائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (٤ Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Rabb-nya untuk mengatur segala urusan.
“Lailatul Qadar itu pada malam 27 atau 29, sungguh Malaikat yg turun pd saat itu ke bumi lebih banyak dari jumlah batu kerikil.” (HR Thayalisi dlm Musnad-nya no. 2545; juga Ahmad II/519; dan Ibnu Khuzaimah dlm shahih-nya II/223)
Bisa juga berarti malam penetapan takdir / qodar.
فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِي(٤)أَمْرًا مِنْ عِنْدِنَ
Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi kami.
(QS. Ad Dukhaan)
Pada malam ini, segala urusan yang penuh hikmah dirinci, maksudnya segala kejadian selama setahun ke depan ditentukan dengan izin Allah yang Maha Kuasa dan Maha Bijaksana. Penentuan takdir pada malam tersebut adalah penentuan takdir tahunan.
Malam itu penuh keselamatan, kedamaian dan keberkahan.
سَلامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ Malam itu (penuh) keselamatan hingga terbit fajar.
(QS. Al Qadr)
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi
(QS. Ad Dukhaan)
وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (٢)لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (٣ Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. (QS. Al Qadr)
Menakjubkan, malam tersebut lebih baik daripada seribu bulan yaitu sekitar 83 tahun.
(Untuk Makna Nama Lailatul Qodr, Periksa Zaadul Maysir, 6/177, Ibnul Jauziy, Mawqi’ At Tafaasir, Asy Syamilah).
Kedua: Beribadah sesuai dengan yang dicontohkan oleh Nabi.
Sholat
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيْمَانًا وَ احْتِسَابًا غُفِرَ له مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Artinya : Barang siapa berdiri (shalat) pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” [Hadits Riwayat Bukhari 4/217 dan Muslim 759]
Do’a
Disunnahkan untuk memperbanyak do’a pada malam tersebut.


Tirmidzi, Ibnu Majah dan selainnya meriwayatkan dari Ummul Mukminin ‘Aisyah radliallahu ‘anha, beliau berkata,
قلت يا رسول الله أرأيت إن علمت أي ليلة ليلة القدر ما أقول فيها ؟ قال قولي اللهم إنك عفو كريم تحب العفو فاعف عني
Aku berkata kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, apabila aku mengetahui waktu malam Al Qadr, apakah yang mesti aku ucapkan pada saat itu?” Beliau menjawab, “Katakanlah,

اَ للّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنيِّ

Allahumma innaka ‘afuwwun, tuhibbul ‘afwa, fa’fu’anni
(Yaa Allah sesungguhnya engkau Maha pemberi ampunan, suka memberi pengampunan, maka ampunilah diriku ini).”
(HR. Tirmidzi nomor 3513, Ibnu Majah nomor 3850 dan dishahihkan oleh Al Albani rahimahullahShahih Ibnu Majah nomor 3105) dalam
Seorang Ulama berkata: Barang siapa yang bersungguh-sungguh mengerjakan ibadah di malam tersebut seperti shalat /qiyamullail, membaca qur`an, berdoa, berdzikir dan mengerjakan amalan-amalan baik lainnya akan mendapatkannya dan memperoleh keuntungan yang telah Allah janjikan bagi orang-orang yang menghidupkan malam tersebut jika dia mengerjakannya dengan mengimani dan mengharapkan pahalanya (-red.- ikhlash karena Allah / mengharap pahala/ridho Allah bukan karena selain Allah).
Source:

Hantu Wanita Terekam Kamera Hebohkan Kabupaten Ketapang


Penampakan makhluk halus berpakaian putih dengan rambut panjang, terlihat jelas dalam sebuah foto yang diambil M Fahmi, sopir ambulans Puskesmas Aur Kuning, Kecamatan Sungai Laur, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.

Dengan cepat foto tersebut beredar di seluruh Kecamatan Sungai Laur.


Rahman menuturkan, awalnya dia tidak percaya soal penampakan foto itu. Tapi sosok mahkluk halus berambut panjang menyerupai seorang perempuan tersebut tampak sangat jelas.


"Aku dapat foto ini langsung dari M Fahmi. Waktu sama-sama dengan Bapak Bupati Henrikus, awal bulan ini saat kunjungan kerja ke sana. Dia tunjukkan foto itu, eh, langsung merinding bulu kuduk kami semua," tutur Rahman.


Informasi yang dia peroleh dari Fahmi, foto ini dijepret menggunakan kamera
handphone merk Nokia tipe N. Dilihat sepintas, hasil jepretan itu tak menampakkan sesuatu yang aneh.

Tapi setelah dicermati, sosok mahluk halus ini rupanya ikut terekam. Foto itu dijepret di satu warung di desa setempat. Konon, kata Rahman, mengutipcerita Fahmi, daerah tersebut tergolong angker.


Contohnya di rumah Camat Sungai Laur yang kini tidak ditempati dan dibiarkan kosong. Rumah dinas tersebut tak jauh dari warung tempat diambilnya foto ini.


"Mereka bilang sering ada penampakan. Fahmi bilang foto itu diambil sekitar dua minggu sebelum kunjungan kerja bupati. Jadi belum lama, dan satu dari yang ikut kunjungan bupati, sempat melihat penampakan di pohon pinang merah di sebelah rumah dinas tersebut. Kami pun semakin ketakutan," ungkap Rahman.


Tapi dia tidak lantas menerima mentah-mentah foto tersebut. Dan sempat mempertayakan apakah asli atau palsu. "Fahmi bahkan sampai besumpah-sumpah kalau foto itu tak ada rekayasanya. Sampai sekarang antara percaya dan ndak percayalah," kata Rahman.

sumber http://regional.kompas.com/read/2010/10/18/02083682/Hantu.Terekam.Kamera..Bupati.Merinding.-7

Sabtu, 23 Oktober 2010

Jika Engkau Kaya maka Bersyukurlah, dan Jika Engkau Miskin maka Bersabarlah

Masalah siapa yang lebih utama antara si kaya yang bersyukur dan si fakir yang bersabar adalah masalah yang banyak dibicarakan oleh manusia. Sebagian mereka menulis tentangnya.

Syaikhuna Ahmad bin Yahya An-Najmi hafizhahullah berkata :

Diantara penulis yang kami ketahui yang membahas masalah ini dalam kitab tersendiri adalah Al Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah. Dia menulis sebuah kitab yang berjudul uddatush-shaabirin wa dzakhiratusy-syaakirin. Dan Ash-Shan’ani rahimahullah juga menulis sebuah kitab yang berjudul as-saiful baatir fil mufadhalah bainal faqiirish-shaabir wal ghaniyyi asy-syakir, dia menyebutkannya di dalam Al Uddah seraya mengatakan bahwa dia meringkasnya dari karya Ibnul Qayyim dan berkata : “Ini adalah kitab yang luar biasa, tidak ada tandingannya. Kami menyusunnya di Makkah pada tahun 1135 H”.

Diantara argumen yang digunakan untuk mengunggulkan kedudukan si fakir yang bersabar daripada si kaya yang beryukur adalah firman Allah Ta’ala :

أُولَئِكَ يُجْزَوْنَ الْغُرْفَةَ بِمَا صَبَرُوا [ (الفرقان: مِن الآية75).

Artinya : Mereka itulah orang yang dibalas dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka.

Muhammad bin Ali bin Al Husain berkata : “Kata ghurfah berarti syurga. Dan kalimat bimaa shabaruu bermakna karena kesabaran mereka terhadap kefakiran di dunia.

Dan diantaranya adalah bahwa kaum fuqara’ akan masuk kedalam syurga mendahului kaum kaya setengah hari (sebelum mereka), setengah hari sebanding dengan 500 tahun (waktu di dunia). Dan terdapat riwayat dengan 40 kali musim gugur. Sehingga kaum kaya muslimin berangan-angan bahwa seandainya mereka dahulu termasuk kaum fuqara’.

Dan diantaranya adalah bahwa tidaklah Allah menyebutkan tentang dunia melainkan dengan celaan. Terkadang Allah menyebutkan tentang harta yang merupakan sebab bertindak melampaui batas, sebagaimana firman Allah Ta’ala :

كَلَّا إِنَّ الْأِنْسَانَ لَيَطْغَى $ أَنْ رَآهُ اسْتَغْنَى [ (العلق:6-7).

Artinya : Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup.

Dan terkadang Allah menyebutkan bahwa harta merupakan sebab kedurhakaan. Allah Ta’ala berfirman :

وَلَوْ بَسَطَ اللَّهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهِ لَبَغَوْا فِي الْأَرْضِ [ (الشورى: مِن الآية27).

Artinya : Dan jikalau Allah melapangkan rizki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan durhaka di muka bumi.

Dan terkadang Allah menyebutkan bahwa harta merupakan fitnah :

إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلادُكُمْ فِتْنَة [ (التغابن: مِن الآية15).

Artinya : Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah fitnah (bagimu).

Dan terkadang Allah menyebutkan bahwa harta dan anak tidak membantu untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala :

وَمَا أَمْوَالُكُمْ وَلا أَوْلادُكُمْ بِالَّتِي تُقَرِّبُكُمْ عَندَنَا زُلْفَى إِلَّا مَنْ آمَنَ وَعَمِلَ صَالِحاً [ (سـبأ: مِن الآية37).

Artinya : Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kalian yang mendekatkan kalian kepada Kami sedekat-dekatnya; kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh.

Dan diantara argumen yang digunakan untuk mengunggulkan kedudukan si fakir yang bersabar adalah bahwa Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam dipilih oleh Allah dalam keadaan fakir. Sesungguhnya telah ditawarkan kepada beliau kunci-kunci khazanah bumi, tetapi beliau menolaknya seraya berkata :

((بَلْ أَجُوْعُ يَوْماً وَأَشْبَعُ يَوْماً، فَإِذَا جُعْتُ تَضَرَّعْتُ إِلَيْكَ وَذَكَرْتُكَ، وَإِذَا شَبِعْتُ حَمِدْتُكَ وَشَكَرْتُكَ)).

Artinya : “Bahkan saya lapar sehari dan kenyang sehari. Apabila saya lapar, maka saya merendahkan diri kepada-Mu dan mengingat-Mu. Dan apabila saya kenyang, maka saya memuji-Mu dan bersyukur kepada-Mu”.

Ini adalah kesimpulan pendapat mereka yang mengunggulkan orang fakir yang bersabar.

Pendapat tersebut telah disanggah oleh mereka yang mengunggulkan si kaya yang bersyukur dengan dalil-dalil yang dibawakan oleh mereka yang mengunggulkan si fakir yang bersabar. Kemudian mereka berkata :

Adapun ayat yang (kalian bawakan), maka tidak ada keterangan yang mendukung pendapat kalian padanya, sebab kesabaran di dalam ayat tersebut umum, mencakup seluruh macam kesabaran. Ia mencakup :

- sabar untuk tidak melanggar yang diharamkan bagi yang memiliki kesempatan untuk melakukan keharaman tersebut dengan hartanya,

- sabar dalam menjalankan ketaatan,

- sabar dalam menerima berbagai macam cobaan, seperti sakit, musibah, kefakiran, desakan kebutuhan dan selainnya.

Adapun tentang masuknya kaum fuqara’ kedalam syurga, maka tidak serta merta hal tersebut menunjukkan berkurangnya derajat si kaya, bahkan bisa jadi si kaya yang belakangan masuk syurga, lebih tinggi derajatnya daripada si fakir yang mendahuluinya masuk syurga.

Adapun celaan Allah terhadap dunia dan harta, sesungguhya celaan tersebut hanya berlaku pada orang yang membelanjakan hartanya dalam bermaksiat kepada Allah. Sedangkan orang yang membelanjakan hartanya di dalam ketaatan kepada Allah, maka yang demikian adalah terpuji. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :

وَالَّذِينَ فِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ مَعْلُومٌ $ لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ [ (المعارج:24-25).

Artinya : Dan orang-orang yang di dalam hartanya tersedia bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta).

Dan Allah Ta’ala berfirman :

فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى $ وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى $ فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى [ (الليل:5-7).

Artinya : Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.

Adapun tentang Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, maka Allah telah menghimpun bagi beliau antara kedudukan kaya bersyukur dan fakir bersabar. Berapa banyak harta yang datang kepada beliau, namun beliau ‘alaihish-shalatu was-salam enggan menerima dan menafkahkannya di dalam ketaatan kepada Allah Ta’ala.

Dan diantara dalilnya adalah bahwa sesungguhnya dahulu Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam menjamu setiap tamu yang datang pada tahun-tahun terakhir setelah fathu Makkah, padahal jumlah mereka banyak. Bersama itu beliau wafat dalam keadaan baju perang beliau digadaikan kepada seorang Yahudi dengan 30 sha’ gandum sebagai nafkah bagi keluarga beliau.

Sementara diantara dalil yang mengunggulkan si kaya yang bersyukur daripada si fakir yang bersabar adalah hadits :

عَنْ سُمَيٍّ مَوْلََى أَبِي بَكْرٍ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الحَارِثِ بْنِ هِشَامٍ عَنْ أَبِي صَالِحٍ السَّمَّان عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ t أَنَّ فُقَرَاءَ المُسْلِمِيْنَ أَتَوْا رَسُوْلَ اللهِ e فَقَالُوْا : يَا رَسُوْلَ اللهِ، ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُوْرِ بِالدَّرَجَاتِ العُلَى وَالنَّعِيْمِ المُقِيْمِ، قَالَ : وَمَا ذَاكَ ؟ قَالُوْا : يُصَلُّوْنَ كَمَا نُصَلِّي، وَيَصُوْمُوْنَ كَمَا نَصُوْمُ، وَيَتَصَدَّقُوْنَ وَلاَ نَتَصَدَّقُ، وَيُعْتِقُوْنَ وَلاَ نُعْتِقُ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ e : أَفَلاَ أُعَلِّمُكُمْ شَيْئاً تُدْرِكُوْنَ مَنْ سَبَقَكُمْ، وَتَسْبِقُوْنَ بِهِ مَنْ بَعْدَكُمْ، وَلاَ يَكُوْنُ أَحَدٌ أَفْضَلَ مِنْكُمْ إِلاَّ مَنْ صَنَعَ كَمَا صَنَعْتُمْ ؟! قَالُوْا : بَلَى يَا رَسُوْلَ اللهِ، قَالَ : تُسَبِّحُوْنَ وَتُكَبِّرُوْنَ وَتَحْمَدُوْنَ دُبُرَ كُلِّ صَلاَةٍ ثَلاَثاً وَثَلاَثِيْنَ مَرَّةً…

قَالَ أَبُوْ صَالِحٍ : فَرَجَعَ فُقَرَاءُ المُهَاجِرِيْنَ فَقَالُوْا : سَمِعَ إِخْوَانُنَا أَهْلُ الأَمْوَالِ بِمَا فَعَلْنَا فَفَعَلُوْا مِثْلَهُ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ : ذَلِكَ فَضْلُ اللهِ يُؤْتِيْهِ مَنْ يَشَاءُ.))(1).

Dari Sumayyin maula Abu Bakar bin Abdurrahman bin Al Harits bin Hisyam dari Abu Shalih As-Samman dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu :

Bahwa kaum fuqara’ muslimin mendatangi Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, kemudian mereka berkata : Wahai Rasulullah, orang-orang kaya telah pergi dengan membawa derajat yang tinggi dan kenikmatan yang kekal (di syurga).

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bertanya : “Mengapa demikian ?

Mereka menjawab : “Mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa, mereka bisa bersedekah sementara kami tidak bisa dan mereka bisa memerdekakan budak sementara kami tidak bisa”.

Maka Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda : “Bukankah saya ajarkan kepada kalian sesuatu yang dengannya kalian dapat menyamai orang-orang sebelum kalian dan kalian mendahului orang-orang setelah kalian serta tidak ada seorang-pun yang lenih utama dari kalian kecuali dia melakukan apa yang kalian lakukan ?!”

Mereka menjawab : “Betul wahai Rasulullah”.

Rasulullah bersabda : “Kalian bertasbih, bertakbir, dan bertahmid setiap selesai shalat 33 kali…”.

Abu Shalih berkata : Kemudian kaum fuqara’ Muhajirin kembali, lalu berkata : “Saudara-saudara kami orang-orang kaya mendengar apa yang kami lakukan, kemudian mereka melakukan hal serupa”.

Maka Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda : “Itulah keutamaan Allah yang diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya”.

Ash-Shan’ani berkata di dalam Al Uddah :

“Dia berkata : Barangsiapa mengunggulkan si kaya yang bersyukur daripada si fakir yang bersabar, maka kami memiliki dalil-dalil yang sangat banyak dan kata-kata baik yang menyeluruh :

Pertama : Bahwa Allah memuji di dalam kitab-Nya berbagai amal perbuatan yang tidak bisa dilakukan kecuali oleh orang-orang kaya, seperti :

- zakat,

- menafkahkan harta di dalam berbagai amal kebajikan,

- jihad fi sabilillah,

- membekali para pejuang,

- memperhatikan orang-orang yang membutuhkan,

- membebaskan budak,

- memberikan bantuan di masa paceklik.

Dimana letak kesabaran si fakir dibanding dengan kebahagiaan orang yang terdesak kebutuhan yang bisa membinasakan dirinya (setelah mendapatkan nafkah dari si kaya) ?

Dimana letak kesabaran si fakir dibanding dengan manfaat yang diberikan oleh si kaya dengan hartanya untuk menolong agama Allah, meninggikan kalimatullah dan mematahkan musuh-musuh-Nya ?

Dimana letak kesabaran ahlus-Shuffah (para Shahabat yang fakir yang tinggal di serambi masjid Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam ) dibanding dengan nafkah Utsman radhiallahu ‘anhu untuk memenuhi berbagai kebutuhan, sampai Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :

((مَا ضَرَّ عُثْمَانَ مَا عَمِلَ بَعْدَ اليَوْمِ)).

Artinya : “Tidak ada yang membahayakan Utsman, apa yang dia lakukan setelah hari ini”.

Mereka berkata : Orang-orang kaya yang bersyukur merupakan sebab ketaatan kaum fuqara yang bersabar, dengan memberikan bantuan sedekah kepada mereka, berbuat baik kepada mereka dan memperhatikan ketaatan mereka. Maka mereka mendapatkan bagian yang besar dari pahala-pahala kaum fuqara’ ditambah dengan pahala mereka sendiri dengan memberikan nafkah (kepada kaum fuqara’) dan ketaatan mereka. Hal ini sebagaimana yang tersebut dalam hadits yang dikeluarkan oleh Ibnu Khuzaimah rahimahullah dari hadits Salman radhiallahu ‘anhu secara marfu’ :

((مَنْ فَطَّرَ صَائِماً كَانَ مَغْفِرَةً لِذُنُوْبِهِ، وَعِتْقَ رَقَبَتِهِ مِنَ النَّارِ، وَكَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَجْرِهِ شَيْءٌ)).

Artinya : “Barangsiapa yang memberikan ifthar kepada yang berpuasa, maka yang demikian itu adalah penghapus dosa-dosanya dan pembebas dirinya dari neraka dan dia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang diberi ifthar tanpa mengurangi sedikit-pun pahalanya.

Si kaya yang bersyukur ini mendapatkan pahala seperti pahala yang didapat oleh si fakir dengan jamuan yang diberikan kepadanya.

Mereka berkata : Keutamaan-keutamaan bersedekah telah diketahui besarnya dan manfaatnya tidak terhitung jumlahnya. Dan inilah diantara buah si kaya yang bersyukur”. Selesai dari Al Uddah 3/88 karya Ash-Shan’ani dengan sedikit perubahan.

Ini adalah kesimpulan dari hujjah yang digunakan oleh kedua kubu. Dan jelaslah dari yang telah kami paparkan, keunggulan si kaya yang bersyukur daripada si fakir yang bersabar. Dimaklumi bahwa tidak ada tempat bagi orang fakir yang tidak bersabar dan orang kaya yang tidak bersyukur di dalam perbandingan keutamaan disini. Selesai.

Abu Abdillah Muhammad Yahya, 18 Dzulqa’dah 1428 H, Nijamiyah-Shamithah-Jazan, KSA

(1)أخرجه البخاري في كتاب الصلاة باب : الذكر عقب الصلاة ، رقم الحديث (843) بدون قوله : “فرجع فقراء المهاجرين” . وأخرجه أيضاً في الدعوات باب : الدعاء بعد الصلاة ، رقم الحديث (6329) إلا أنه قَالَ : تسبحون في دبر كل صلاة عشرا وتحمدون عشرا وتكبرون عشرا

Dikutip dari Darussalaf.org offline Penulis: Al-Ustadz Abu Abdillah Muhammad Yahya Judul: Antara Si Kaya yang Bersyukur dan Si Fakir yang Bersabar

Aksis

He'eh ini coba2 ngedit photo anakku. Makasih ya mbak dah minjami layar LCD na.

Pengikut

Sekali Layar Terkembang, Pantang Surut Berlayar

Seperti air, seharusnya hidup memberi kehidupan bagi makhluk di dalamnya...

By Alexa

Review http://www.national-chev.blogspot.com on alexa.com