Sabtu, 11 Oktober 2008

Cup Sayang anakku Manis

Takbir tengah mengema di seluruh angkasa Bumi Khatulistiwa. Bunyi petasan dentuman meriam karbit di sekitar Sungai Kapuas. Meraja Lela menghentakkan kuping. Terpaku aku disini. Dibawah naungan rumbia yang telah lusuh oleh Lekangnya panas mentari sedari akhir puasa 1429 Hijriah tadi, terbasuh oleh hujan.
Si Annisa kecil yang biasa kupanggil Icha kupapah diatas pangkuanku yang bergetar mendengar takbir dan tahmid tak kalah hebat berkumandang.............
Terjadi kepiluanku ketika teringat pada ayah dan ibu yang membesarkanku,
Pilu teringat mereka membelikanku sepatu baru, baju seadanya, sementara aku saat ini mendekap erat anakku yang berada di pangkuanku. Sambil menunggu ibunya menggoreng rempeyek.........,eyek..............,
"Tadi siang die menangis ye bang, nak minta di-bali-kan sipatu nang tinggi. Pakai baju banyak-2.....!" kata isteriku sambil menyeka airmatanya.
Aku hanya terdiam dan menahan untuk tidak menitikkan air mata, sambil berusaha menyebut Alhmdulillah..........sepanjang-Nya.
Aku, katanya bekerja.........., tapi perusahaan tidak mampu menggaji lagi.
THR.........., jauh bo........... mana kaga protes kayak begini?????????
yah....... Alhamdulillah, tangis anakku mereda dipangkuanku sambil Alhamdulillah aku berpikir semoga di ke-esokan hari dia tak lagi merengek ketika kawan-kawannya melintas di gubuk kami sambil mengedehkan baju baru yang di beli oleh ayah ibunya..........
Cup Sayang Anakku Annisa Warahmah..............maafkan Ayah & Ibumu..........

Pengikut

Sekali Layar Terkembang, Pantang Surut Berlayar

Seperti air, seharusnya hidup memberi kehidupan bagi makhluk di dalamnya...

By Alexa

Review http://www.national-chev.blogspot.com on alexa.com